Senin, 20 Februari 2012

Aliran modifikasi Motor

1. Jap’s Style
Adalah aliran modifikasi motor yang meniru model motor Jepang, sehingga dinamakan Japanese Style atau disingkat Jap’s Style.  Modifikasi Jap’s style ini mulai dikenal para penggemar modifikasi sepeda motor di Indonesia pada awal 2000. Jika modifikasi ala Amerika atau Thailand lebih bagus dilakukan pada sepeda motor kapasitas mesin besar, maka pada Jap’s style bisa memakai sepeda motor dengan kapasitas mesin kecil sehingga komunitas motor di Indonesia langsung menyukai aliran ini.
Sepeda motor biasanya dimodifikasi dengan cara mengganti ban dan velg aslinya dengan ban dan velg berukuran besar.  Rangka belakang untuk penyangga ban biasanya juga diperpanjang sampai sekitar 15 cm. Spakbor depan dan belakang pun dilepas atau dipotong. Alhasil, motor hasil modifikasi Jap’s style ini  sedikit mirip motor yang sering digunakan untuk motorcross tetapi dengan ban yang terlalu besar dan tidak setinggi motorcross atau cenderung mengarah ke bentuk asli Honda CB. Tangki mengecil atau cenderung model CB, rangka sedapat mungkin memeluk swing arm, lampu belakang model CB dan diletakkan di spakbor belakang yang pendek, jok single tipis, suspensi monoshock atau dualshock tidak masalah, knalpot pendek, velg model jari-jari, ban cembung (bukan melebar), lampu depan bundar kecil, begitu pula lampu belakang kecil, serta stang kemudi agak tinggi atau semi hanger. Berbeda dengan modifikasi model barat yang cenderung menambah aksesoris, modifikasi Jap’s Style justru membuang beberapa bagian sepeda motor yang akan dimodifikasi sehingga tampak lebih ramping dan terkesan minimalis, serta tidak menonjol.
Honda Tiger cukup susah dimodifikasi menjadi Jap’s Style dan Cafe Racer karena posisi frame belakangnya berada di tengah (diapit swing arm) sementara pakem Jap’s Style dan Cafe Racer adalah BIG SINGLE dan memiliki posisi frame belakang di luar swing arm atau sering diibaratkan swing arm “dipeluk”. Motor-motor keluaran AHM terakhir seperti Win, GL, Tiger dan Megapro tidak memiliki tipe frame seperti ini. Umumnya, motor balap atau motocross memiliki tipe swing arm dipeluk.
Aliran ini benar-benar berkiblat pada komunitas motor di Jepang hingga tingkah laku mereka pun tetap menjadi rujukan, diantaranya kebiasaan komunitas Jepang yang santai dalam berkendara dicontoh dengan berkendara santai mengenakan kaos (tidak seperti gank motor aliran lain yang cenderung memakai jaket kulit dan sepatu boot). Selain itu, para penganut Jap’s Style cenderung takut hujan karena motor mereka tidak dilengkapi spakbor belakang,atau dipasang tetapi bagian belakang terlalu pendek sehingga lumpur akan mengenai badan mereka. Anggota komunitas Jap’s style sangat patuh pada aturan lalu lintas. Meskipun mereka memodifikasi sepeda motornya, atribut standar di sepeda motor seperti kaca spion, lampu sen dan pelat nomor tetap mereka pasang.
 

2. Brat Style
Ada sedikit silang pendapat. Ada yang menganggap Brat Style mirip dengan Jap’s Style tapi fork depan agak panjang mendekati chopper style tetapi sudut rake sokbreker depan cenderung lebih tegak.  Pendapat lain mengatakan bahwa “Brat” adalah nama sebuah bengkel di Jepang yang tidak ingin terpengaruh modifikasi ala Amerika dan lainnya sehingga membuat style sendiri.  Style tersebut kemudian diikuti bengkel-bengkel lain di Jepang dan negara-negara lain termasuk Indonesia.  Dengan demikian, Brat Style merupakan style ala Jepang.  Dengan kata lain,  apabila kita membicarakan Jap’s Style maka sebenarnya yang kita bicarakan adalah Brat Style itu sendiri.
 

3. VIP Style
Versi lain dari Japanese style tidak hanya diterapkan pada motor laki-laki, skuter besar, atau mobil. Modifikasi model Jepang juga bisa diaplikasikan pada motor bebek. Japanese style pada motor bebek biasa disebut juga dengan VIP Style . Dari namanya sudah terlihat kesan mahalnya.
Dalam style ini motor bebek harus tampil se-elegan mungkin agar terlihat mahal dan mewah namun tampang motor harus tetap standard dan tidak boleh mencomot parts motor lain (misalnya headlamp memakai Mio sementara lampu belakang CBR). Hal ini bertujuan untuk mempertahankan originalitasnya. VIP Style biasanya mengaplikasikan batok lampu yang sipit seperti Japanese Eyes yang bertujuan agar terlihat mewah.
Parts motor juga harus bersifat kinclong agar senantiasa terlihat bersih dan terawat dengan cara meng-chrome-nya. Velg bisa mengaplikasikan tipe jari-jari yang rapat dan mengkilat. Ban tidak boleh gambot atau cekung tetapi harus datar dan slick. Penambahan aksesoris tambahan juga penting, seperti penambahan tachometer, penggantian speedometer asli dengan yang custom dll. Tidak lupa dipasang emblem-emblem seperti lambang Yamaha, Honda atau yang lain yang berwarna chrome mengkilat. Pada bagian gas buang juga harus tampil minimalis dengan pengaplikasian knalpot yang warnanya chrome lagi.
Di Indonesia gaya jepang VIP Style sudah banyak diterapkan karena modifikasinya gampang dan tidak perlu bersusah payah. Banyak yang berpendapat bahwa VIP Style ini merupakan evolusi dari gaya Poser Style yang telah beredar sebelumnya.


4. Bobbed Style (Bobber)
Adalah model motor yang dikurangi bagian-bagian motornya agar bobot motor berkurang sehingga motor menjadi lebih ringan dan mampu dikendarai lebih cepat.  Biasanya model ini dipakai untuk kegunaan balap.  Bagian yang paling sering dikurangi adalah spakbor yang pada motor lama sangat berat.
 

5. Chopper Style
Adalah model motor yang mempunyai ciri menonjol utama fork/garpu depan yang sangat panjang sehingga memerlukan rangka yang didesain khusus sesuai panjang fork dan kemiringannya.  Tampilan akan menjadi tampak menantang dan bergelombang.  Chopper style berawal dari para prajurit Amerika setelah PD 2 usai.  Mereka yang telah dibekali kemampuan mekanik mengapresiasikan kemampuannya dengan mengutak-atik motor sisa perang.  Akhir tahun 1960-an,para modifikator berpikir bahwa jika garpu depan diperpanjang maka laju motor akan lebih cepat dan ringan.  Maka mereka memodifikasi sudut kemiringan dan panjang garpu.  Kekurangan style ini adalah ketika membelok atau pada kecepatan rendah maka kemudi akan terasa berat, tetapi jawaban dari permasalahan ini bagi pengendara chopper adalah: “Mungkin kami kerepotan saat berbelok, tetapi yang penting adalah kami tampil keren saat di atas motor chopper”.


6. Low Rider
Adalah model motor yang jarak ke tanah sangat pendek.  Di Indonesia, model ini terkenal dengan motor ceper.  Cara paling sederhana dalam membuat tampilan ini adalah dengan memperpendek shock breaker.  Merk, tipe dan model motor apapun tidak dibatasi dalam model low rider/ceper ini, yang penting adalah semakin rendah bagian motor terbawah ke tanah maka akan semakin bagus.  Kekurangan model ini adalah hanya bisa dikendarai di jalan yang halus dan rata karena jika jalan berlubang atau ber-polisi tidur maka mesin motor akan terbentur.


7. Streetfighter
Adalah model motor sport yang dibuang fairing-nya dan beberapa perubahan lainnya  sehingga terlihat lebih sporty dan agresif.  Perubahan lain misalnya tampilan lampu yang garang, body yang tinggi, setang yang tegak  seperti pada sepeda motorcross, setang pendek, kesan keras, dan knalpot yang  ringan.  Posisi pengendara akan seperti merangkak.   Selain berakar pada budaya Cafe Racer, streetfighter juga sangat terinspirasi oleh sepeda Jepang akhir 1970-an dan awal 1980-an, mungkin dari pembalap muda di Inggris yang tidak bisa mampu menggantikan fairings rusak setelah tabrakan yang berulang.  Penampakan pertama desain streetfighter terlihat di majalah Bike pada tahun 1983 ketika editor menugaskan Andy Sparrow menggambar strip komik untuk menggantikan Ogri.  Setelah dipopulerkan oleh rider Eropa, industri sepeda motor mulai menanggapi pada tahun 90-an dengan memproduksi motor ber-style streetfighter seperti Triumph Speed Triple tahun 1994, Honda X11 tahun 1999, hingga Ducati Streetfighter pada 2009.


8. Cafe Racer (baca = Caff Racer)
Adalah model sepeda motor yang pada tahun 1960-an nge-trend digunakan oleh kelompok pemuda pecinta rock  di Inggris, Itali, Jerman, dan negara Eropa lainnya.  Motor ini dikendarai dari titik start sebuah cafe dengan tujuan sebuah titik, dan kembali ke cafe pertama.  Motor start saat musik dalam jukebox dimainkan dan motor harus kembali ke tempat semula sebelum musik tersebut selesai.  Kecepatan motor diperkirakan sekitar 100 mil/jam (=the ton) atau lebih, sehingga kelompok pemuda tadi dinamakan Ton-up Boys.   Contoh yang terkenal adalah balapan dari Cafe Ace di ringroad utara NW London sampai ke perempatan Hanger Lane (sekarang=Hanger Lane Gyratory System) dan kembali lagi ke Cafe Ace sebelum rekaman di jukebox selesai.  Jika lagu Eddie Cochran yang lazim disetel pada masa itu durasinya kurang dari dua menit, bisa dibayangkan kecepatan yang harus digeber pembalap dalam menempuh jarak 3 mil akan sangat tinggi terlebih dengan ukuran masa itu.



9.  Sport Touring
Adalah model motor yang mempunyai kemampuan kendara jarak jauh tetapi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengendaranya.  Ciri model sport touring antara lain fairing yang lebih besar daripada motor balap, rangka dirancang untuk posisi mengendara yang relatif tegak, rangka cukup panjang, bobot mesin lebih berat agar mantap dikendarai, dan ground clearance (tinggi motor) yang cukup tinggi untuk menghindari kemungkinan rintangan di jalan.  Aksesori yang biasanya dipakai adalah kantong pelana untuk menyimpan barang dan keperluan sepanjang perjalanan.



10.  Moped Style
Adalah model sepeda motor bertenaga rendah untuk tujuan ekonomis dan aman.  Biasanya berkapasitas mesin sekitar 5occ atau kurang.  Pada beberapa negara, moped ada yang beroda 3 dan 4.  Asal-usul kata moped masih diperdebatkan, tetapi muaranya adalah berasal dari ‘motor with ped/pedal’ atau sepeda motor berpedal karena pada masa itu motor model ini masih dilengkapi dengan pedal.   Versi-versi tersebut antara lain; (1) Kata moped diciptakan oleh jurnalis Swedia Harald Nielsen pada tahun 1952, sebagai singkatan dari motor dan pedal.  (2) Berasal dari “motorvelociped” atau sepeda roda tiga bermotor dalam istilah kuno Rusia.  (3) Menurut Douglas Harper, istilah itu berasal dari bahasa Swedia: “(trampcykel med ) mo (Och tor) PED (aler) ” yang berarti “sepeda onthel bermesin dan berpedal “.  Istilah lain untuk moped adalah motor sepeda, sepeda bermotor, sepeda berpenggerak motor, dan goped (skateboard bermotor dengan T-bar).  Di Jerman, istilah MOFA (dari Motor-Fahrrad=sepeda motor) dan Mokick (dilengkapi dengan kick-start) juga digunakan.  Di Finlandia, istilah umumnya adalah mopo (dari moottoripolkupyörä=sepeda motor bertenaga).  Istilah noped kadang-kadang digunakan untuk moped yang tidak memiliki pedal.  Di Indonesia motor ini kadang dianggap masuk dalam kategori motor bebek.



11. Street Style
Adalah model sepeda motor yang dirancang untuk dikendarai di jalan beraspal.  Fitur ban halus dengan pola tipis dan mesin umumnya berkapasitas 125 cc (7.6 cu in) atau lebih.

12. Cruiser Style
Gaya Amerika dari tahun 1930-an hingga 1960-an, termasuk yang dibuat oleh Harley-Davidson, India, dan Excelsior Henderson.  Pada awal pemunculannya, model cruiser berhasil merebut 60% dari pasar AS.
 

13. Sport Style
Motor yang diutamakan untuk kecepatan, percepatan, pengereman, dan menikung pada jalan beraspal, biasanya dengan mengorbankan kenyamanan dan tidak mempedulikan konsumsi bahan bakar.


14. Custom Style
Adalah model sepeda motor yang unik atau individual, diproduksi dalam jumlah sangat terbatas atau satu-satunya.  Biasanya merupakan ekspresi individual dan digunakan sendiri.

15. Touring Style
Adalah model sepeda motor yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh dan berat.  Walaupun sepeda motor apapun dapat ditunggangi untuk tur atau bolak-balik, produsen motor menyediakan model yang dirancang secara spesifik untuk mengatasi kebutuhan khusus.
16. Standar Style
Adalah model sepeda motor yang serbaguna, bisa digunakan di jalan umum dengan posisi tegak dan bisa digunakan pada beberapa kondisi jalan yang tidak terlalu berat.
 


17. Dual Sport Style
Adalah model sepeda motor sport yang mempunyai fungsi ganda yang bisa digunakan pada medan on road dan off road.
  

18. Track Style
Adalah model sepeda motor untuk balapan trek, tanpa rem dan berbahan bakar metanol.  

19. Minibike Style
Adalah model sepeda motor yang berukuran kecil, kadang-kadang disebut moto mini atau pocketbike, atau miniatur sepeda motor. Kebanyakan minibike menggunakan mesin dua tak untuk menggerakkan roda belakang dengan penggerak rantai.
  

20. Mini Chopper Style
Adalah model sepeda motor chopper versi kecil/mini.  Biasanya dibangun dari pipa baja ukuran 1inchi atau pipa baja hitam ukuran 3/4inchi . Tabung atau pipa dipotong dan kemudian dilas bersama-sama untuk mendapatkan sudut yang diinginkan dan bentuk bingkai yang sesuai selera.  

21. Trike Style
Trike adalah penyebutan untuk Tricycle (sepeda roda tiga), Three wheeled car (mobil beroda tiga), Three wheeled motorcycle (motor beroda tiga), Ultralight Trikes (paramotor/paralayang bermotor), dan Trikke (otopet,baik standar maupun yang bisa diayun).  Untuk sepeda motor, trike digunakan untuk menyebut motor yang mempunyai 3 roda, baik 2 roda di depan atau 2 roda di belakang, baik kemudi pembelok ada pada roda depan maupun belakang, baik itu bermesin 2 tak – 4 tak – ataupun skutik.



 

22. Scooter Style
Adalah model motor yang mesinnya menggerakkan roda belakang secara langsung tanpa penghubung rantai ataupun gardan.  Pijakan kaki berbentuk papan, posisi pengendara seperti duduk di sebuah kursi, rodanya kecil, rendah, dan rangka pada skuter klasik menjadi satu dengan body kendaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar